Selasa, 02 Desember 2008

Momentum Politik Kaum Muda Kian Terbuka

Momentum Politik Kaum Muda Kian Terbuka

17 April 2008 | 14:15 WIB

Jakarta ( Berita ) : Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies (CIDES) Syahganda Nainggolan mengatakan, saat ini momentum bagi kaum muda untuk berperan maksimal dalam politik nasional, sekaligus mengisi kepemimpinan bangsa kian terbuka.

“Hal ini dikarenakan bangsa kita membutuhkan tampilnya tenaga-tenaga baru yang berkualitas dari kalangan muda,” kata Syahganda di Jakarta, Rabu [16/04] , menanggapi maraknya pendapat tentang kebutuhan kaum muda untuk memimpin bangsa ke depan.

Dikatakannya bahwa hal tersebut juga bukan semata-mata karena kemenangan PKS di Jawa Barat yang mengusung kaum muda, meskipun soal itu juga memberi pengaruh. Namun yang utama, ujarnya, karena tantangan bangsa ke depan jelas-jelas memerlukan kehadiran kaum muda untuk ikut terlibat dalam politik kepemimpinan bangsa.

Menurut dia, berbagai kalangan maupun partai politik, perlu memberi porsi besar terhadap elemen kepemudaan. Namun begitu, Syahganda tidak sependapat jika kebutuhan pada kaum muda itu tidak dilakukan melalui proses seleksi politik dan masyarakat. “Sehingga pada akhirnya, hanya orang muda yang berkualitas, matang, andal, diakui secara nasional, serta memiliki konsep membangun bangsa ke depan yang layak didukung untuk terlibat memimpin bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut Syahganda mengatakan bahwa keperluan pada kaum muda juga diniscayakan pada kemampuan serta bakatnya yang dapat diunggulkan menjadi pemimpin dan bukan sekadar asal muda atau populer saja.

Popularitas yang baik jika tidak didukung dengan kemampuan maupun penerimaan yang luas secara nasional, justru akan menyebabkan beban berat bagi bangsa. “Dengan demikian keberadaannya hanya menjadi parasit politik dan tidak punya kesanggupan apapun memimpin bangsa,” jelas Syahganda. “Jadi, yang perlu didukung oleh kekuatan bangsa adalah agenda tampilnya kaum muda di pentas nasional, namun muda dalam pengertian memadai secara kualitatif di samping mempunyai kematangan moral.”

Pada bagian lain, Syahganda mengharapkan kader-kader muda yang diutamakan adalah figur yang mampu mengembangkan demokrasi dan supremasi hukum. “Karena itu, kita harus mengedepankan orang-orang muda yang berpihak pada agenda demokrasi, bukan yang anti demokrasi,” katanya. ( ant )

Tidak ada komentar: